Overthinking Bisa Bikin Maag? Ini Hubungan Aneh Antara Pikiran dan Perut

Overthinking atau berpikir berlebihan adalah kondisi di mana seseorang terus-menerus memikirkan sesuatu secara mendalam dan berulang-ulang tanpa henti. https://sungaibengkalbarat.akademidesa.id/ Meskipun sering dianggap masalah psikologis ringan, ternyata overthinking punya dampak fisik yang nyata, salah satunya adalah timbulnya gangguan pada sistem pencernaan seperti maag. Fenomena ini menunjukkan betapa eratnya hubungan antara pikiran dan kesehatan tubuh, khususnya antara otak dan perut. Artikel ini mengupas bagaimana overthinking bisa memicu maag dan mengapa penting memahami keterkaitan antara mental dan fisik.

Apa Itu Overthinking dan Mengapa Bisa Menyebabkan Maag?

Overthinking membuat otak terus-menerus dalam kondisi stres dan kewaspadaan tinggi. Ketika stres kronis terjadi, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin yang memengaruhi berbagai sistem organ, termasuk sistem pencernaan.

Pelepasan hormon stres ini dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperlambat proses pencernaan, sehingga meningkatkan risiko iritasi pada lapisan lambung yang bisa berkembang menjadi maag atau gastritis.

Hubungan Otak dan Perut: Sistem Saraf Enterik

Sistem saraf enterik adalah jaringan saraf yang mengatur fungsi pencernaan dan sering disebut sebagai “otak kedua” karena kemampuannya berkomunikasi dengan otak utama. Kondisi mental seperti stres dan kecemasan dapat memengaruhi aktivitas sistem saraf ini dan menyebabkan gangguan pencernaan.

Saat seseorang overthinking, sinyal stres dari otak mengirim pesan ke sistem pencernaan untuk meningkatkan produksi asam dan mengurangi aliran darah ke lambung, sehingga memperburuk gejala maag.

Gejala Maag Akibat Overthinking

Selain nyeri ulu hati dan perut kembung, maag yang dipicu oleh stres dan overthinking sering disertai gejala seperti:

  • Mual dan muntah

  • Rasa terbakar di perut

  • Hilangnya nafsu makan

  • Perut terasa penuh dan tidak nyaman

  • Sering sendawa atau bersendawa berlebihan

Gejala ini bisa semakin parah jika overthinking tidak segera diatasi.

Cara Mengatasi Overthinking untuk Mencegah Maag

Mengelola pikiran dan stres sangat penting untuk mencegah gangguan pencernaan akibat overthinking. Beberapa cara yang bisa dilakukan meliputi:

  • Latihan relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk menenangkan pikiran.

  • Melakukan aktivitas fisik secara rutin untuk mengurangi stres.

  • Mengatur pola tidur yang cukup agar tubuh dan otak bisa beristirahat optimal.

  • Mengelola waktu dan prioritas agar tidak merasa terbebani secara berlebihan.

  • Mengonsumsi makanan sehat yang mudah dicerna dan menghindari makanan yang memicu asam lambung.

  • Mencari dukungan emosional dari keluarga, teman, atau profesional jika merasa kewalahan.

Kapan Harus Berkonsultasi ke Dokter?

Jika gejala maag berlanjut atau semakin parah meskipun sudah mencoba mengelola stres dan overthinking, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Dokter bisa memberikan penanganan medis yang tepat seperti obat pengurang asam lambung dan terapi tambahan untuk mengatasi stres.

Kesimpulan

Overthinking bukan hanya masalah pikiran, tapi bisa memicu gangguan fisik seperti maag melalui keterkaitan antara otak dan sistem pencernaan. Stres kronis akibat berpikir berlebihan meningkatkan produksi asam lambung dan memperlambat proses pencernaan, sehingga memicu iritasi lambung dan gejala maag.

Menjaga kesehatan mental dengan mengelola stres dan menghindari overthinking menjadi langkah penting untuk mencegah maag dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Memahami hubungan pikiran dan perut ini membantu kita lebih bijak dalam merawat kesehatan secara menyeluruh.